Sebuah perusahaan merancang prosesor yang bisa membantu meningkatkan kinerja ponsel cerdas atau tablet. Untuk smartphone, prosesor ini bisa memiliki 64 core.
Prosesor itu bernama Epiphany yang dirancang oleh perusahaan bernama Adapteva. Rancangan itu memungkinkan penerapan hingga 64 core pada ponsel.
Chip Epiphany tak akan berfungsi menggantikan 'otak' utama ponsel saat ini seperti chip A5-nya Apple, Snapdragon-nya Qualcomm atau Nvidia Tegra 2.
Seperti dikutip detikINET dari ComputerWorld, Kamis (5/5/2011), chip ini berfungsi bagai 'doping' alias akselerator untuk fungsi-fungsi spesifik.
Andreas Olofsson, CEO Adapteva, mengatakan Epiphany memiliki kemampuan akselerator yang fleksibel. Tidak seperti chip akselerator lain yang hanya spesifik ke fungsi tertentu saja.
Ia berharap Epiphany bisa digunakan sebagai pendamping berbagai teknologi prosesor utama yang ada saat ini. Perusahaan ponsel cerdas, tablet atau supercomputer diharapkan mau melisensi arsitektur ini.
Selain untuk ponsel atau tablet, Epiphany juga bisa diterapkan pada perangkat kelas berat seperti server. Untuk server, chip ini bisa memiliki hingga 4.000 core.
Epiphany dirancang berdasarkan spesifikasi reduced instruction set computing (RISC). Konsumsi dayanya pun diklaim sangat rendah, prosesor 1GHz 16 core disebut hanya butuh listrik 1 watt.
Olofsson menegaskan Epiphany sendirian tidak bisa digunakan sebagai 'otak' perangkat, misalnya untuk menjalankan sistem operasi berbasis Linux atau Windows. Ini karena chip ini tidak memiliki kemampuan manajemen memory besar, misalnya seperti yang ada di chip x86.
Kamis, 05 Mei 2011
Prosesor 64 Core Bisa Jadi 'Doping Ponsel'
04.20
No comments
0 komentar:
Posting Komentar