Recent Post

Iklan

Powered By Blogger

Rabu, 26 Mei 2010

2041, Freeport Investasi Hingga USD15 Miliar

JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan akan berinvestasi sekira USD15 miliar hingga 2041 mendatang.

Menurut Presiden Direktur dan CEO PT Freeport Indonesia Armando Mahler, investasi tersebut akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur kegiatan operasi pertambangan. Namun hal tersebut disebutkan masih dalam pembahasan dengan Pemerintah RI.


"Itu investasinya untuk sementara ini kami proyeksikan lebih kurang sampai USD15 miliar. Kami masih duduk bersama pemerintah membicarakan hal itu," ungkap Armando usai RDP dengan Komisi VII DPR, Jakarta, Rabu (26/5/2010).

Dia mengatakan, dari 2010-2041, PTFI berencana untuk terus berinvestasi dalam rangka ekspansi dan pengembangan operasi pertambangan bawah tanah di masa depan.

"Jika eksplorasi yang kami lakukan di Blok A terus berhasil dalam menemukan cadangan tambahan, kami memperkirakan bahwa operasi pertambangan dapat terus berlangsung bertahun-tahun melewati Kontrak Karya kami," ujarnya saat RDP dengan Komisi VII DPR RI.

Melihat besarnya nilai investasi yang diperlukan, maka menurutnya jaminan kepastian hukum dan berusaha bukan hanya diperlukan oleh pihaknya sebagai pelaksana Kontrak Karya, tapi juga diperlukan oleh pihak yang dapat menyediakan pendanaan untuk investasi ini.

"Tanpa adanya kepastian tersebut, niscaya akan bertambah sulit bagi kami maupun pelaku usaha lainnya untuk menepati dana-dana kami atau untuk meningkatkan pendanaan investasi yang diperlukan, yang tentunya akan memberikan multiplier effect terhadap seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah," imbuhnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan agar pemerintah dan PTFI bisa terus bersama menghormati dan menjalankan ketentuan-ketentuan dalam Kontrak Karya sampai dengan habis masa berlakunya pada 2041.

Perlu diketahui, saat ini hingga 2015, PTFI sedang berkonsentrasi membangun infrastruktur untuk Grasberg Block Cave dan operasi tambang bawah tanah yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2016.

"Tentu saja pembangunan infrastruktur bawah tanah dan operasional tambang di masa mendatang memerlukan investasi yang sangat besar. Sebagian dari investasi tersebut telah kami realisasikan dan kami perkirakan akan melampaui investasi modal kami saat ini," pungkasnya
http://okezone.com

0 komentar: