Recent Post

Iklan

Powered By Blogger

Rabu, 14 April 2010

Polandia Hadapi Masa Sulit

WARSAWA - Tewasnya Presiden Polandia Lech Kaczynski dan beberapa pejabat negara mengubah wajah negara beribukota Warsawa. Kini Polandia seperti tengah diguncang gempa bumi. Banyak orang menyesalkan tragedi yang menimpa rombongan Kaczynski, Sabtu (10/4).

Dari 96 korban tewas, beberapa di antaranya adalah pejabat tingggi Polandia. Kaczynski berada dalam pesawat nahas itu bersama dnegan Kepala Keamanan Nasional Aleksander Szczyglo dan Gubernur Bank Sentral Slawomir Skrzypek.

"Kematian pejabat tinggi militer dalam kecelakaan tersebut menganggu stabilitas dalam tubuh militer Polandia," sebut seorang pengamat. "Karena dua posisi pejabat tinggi militer sedang kosong."

Padahal, dua posisi tersebut memiliki peran krusial. Beberapa kebijakan penting militer mesti mendapat persetujuan dari Gagor dan Tadeusz. Segala hal yang disetujui atau tidak disetujui Gagor dan Tadeusz akan menentukan pola pertahanan negara.

Benar kata analis, Polandia seperti tengah diguncang gempa bumi. Terjadi kepanikan di setiap "tiang penyangga" negara Polandia.

Selain militer, tiang perekonomian pun mengalami persoalan dasar yang sama. Posisi Gubernur Bank Sentral masih kosong pasca tewasnya Skrzypek. "Pelaku ekonomi mengalami shock," papar analis. Aktivitas perekonomian tidak selancar pekan kemarin. Satu sisi, warga Polandia masih dirundung duka.

Selain itu, Presiden sementara, Bronislaw Komorowski menetapkan sepekan mendatang sebagai masa berkabung nasional. Analis dari Pusat Studi Politik Eropa, Piotr Kaczynski mengungkapkan, pemerintah sementara Polandia mesti kerja ekstra keras untuk memulihkan "tiang-tiang penyangga" yang tiba-tiba saja rapuh.

Dua hari lalu, Komite Pemilihan umum Polandia mulai bekerja. Mereka menugasi badan pembuat Undang-Undang (UU) untuk menyelesaikan rancangan UU Pemilu selambat-lambatnya dua pekan pasca tragedi.

"Pemilihan Presiden harus berhasil dilaksankan dalam 60 hari mendatang," papar Kaczynski dikenal sebagai sosok yang sukses menjalin hubungan baik dengan pemimpin negara berpengaruh di dunia. "Kendati demikian, ternyata Kaczynski masih kalah populer dengan Perdana Menteri (PM) Polandia Donald Tusk," kata Piotr.

Sayangnya, tiga pekan lalu Tusk memutuskan mundur dari bursa pencalonan Presiden. Berpulangnya Kaczynski turut mengubah bentuk relasi antara Polandia dengan negara sahabat, termasuk Rusia dan Amerika Serikat (AS).

Sebelum Kaczynski terpilih menjadi Presiden, Polandia dan Rusia kerap mengalami ketegangan. Salah satu akar persoalan berkaitan dengan genosida Katyn. Pembunuhan besar-besaran ini terjadi pada masa Perang Dunia II.

Namun, efeknya berkepanjangan, bahkan menimbulkan implikasi negatif yang baru. Beberapa tahun lalu, Polandia menutup diri dari AS. Keadaan berubah saat Kaczynski terpilih menajdi Presiden.

Kaczynski mendukung rencana AS, begitu juga sebaliknya. Kini, tidak ada lagi Kaczynski. Pemerintah baru sebentar lagi terbentuk. Kebijakan negara bisa saja berubah. Bentuk relasi bilateral dan multilateral dapat beralih rupa.

0 komentar: